Temukan 5 Manfaat Biji Buah Kepel yang Jarang Diketahui

yuliani


manfaat biji buah kepel

Manfaat biji buah kepel sangat banyak, antara lain untuk kesehatan dan kecantikan. Biji buah kepel mengandung berbagai nutrisi, seperti protein, lemak, karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral. Nutrisi-nutrisi ini sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh dan kecantikan kulit.

Menurut dr. Fitria, biji buah kepel memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, antara lain:

“Biji buah kepel mengandung senyawa aktif, seperti saponin, flavonoid, dan tanin,” jelas dr. Fitria.

Senyawa-senyawa aktif ini memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti:

  • Saponin: Menurunkan kadar kolesterol, antioksidan, dan antiinflamasi.
  • Flavonoid: Antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri.
  • Tanin: Antioksidan, antidiare, dan astringen.

Dr. Fitria merekomendasikan untuk mengonsumsi biji buah kepel secukupnya, sekitar 1-2 biji per hari. Biji buah kepel dapat dikonsumsi langsung atau diolah menjadi minuman atau suplemen.

Manfaat Biji Buah Kepel

Biji buah kepel memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, antara lain:

  • Menurunkan kolesterol
  • Antioksidan
  • Antiinflamasi
  • Antibakteri
  • Antidiare

Manfaat-manfaat tersebut berasal dari kandungan senyawa aktif dalam biji buah kepel, seperti saponin, flavonoid, dan tanin. Saponin dapat menurunkan kadar kolesterol dan memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Flavonoid juga memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri. Sedangkan tanin memiliki sifat antioksidan, antidiare, dan astringen.

Selain manfaat di atas, biji buah kepel juga dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung, menjaga kesehatan kulit, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Oleh karena itu, biji buah kepel sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Menurunkan kolesterol

Biji buah kepel memiliki manfaat untuk menurunkan kolesterol. Kolesterol adalah zat berlemak yang ditemukan dalam darah. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

  • Menghambat penyerapan kolesterol
    Saponin dalam biji buah kepel dapat menghambat penyerapan kolesterol dari makanan di usus. Dengan demikian, kadar kolesterol dalam darah dapat menurun.
  • Meningkatkan produksi empedu
    Saponin juga dapat meningkatkan produksi empedu. Empedu adalah cairan yang diproduksi oleh hati untuk membantu mencerna lemak. Peningkatan produksi empedu dapat membantu membuang kolesterol dari tubuh.

Dengan menurunkan kadar kolesterol, biji buah kepel dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Antioksidan

Biji buah kepel mengandung antioksidan, seperti flavonoid dan tanin. Antioksidan adalah senyawa yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.

Antiinflamasi

Biji buah kepel memiliki sifat antiinflamasi, yang berarti dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, namun peradangan kronis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, kanker, dan radang sendi.

Senyawa aktif dalam biji buah kepel, seperti saponin dan flavonoid, memiliki kemampuan untuk menghambat produksi zat-zat yang memicu peradangan. Dengan demikian, biji buah kepel dapat membantu meredakan nyeri, bengkak, dan kemerahan yang disebabkan oleh peradangan.

Antibakteri

Biji buah kepel juga memiliki sifat antibakteri, yang berarti dapat membantu membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri.

  • Menghambat pertumbuhan bakteri
    Senyawa aktif dalam biji buah kepel, seperti saponin dan flavonoid, dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan merusak dinding sel bakteri dan mengganggu metabolisme bakteri.
  • Membunuh bakteri
    Selain menghambat pertumbuhan bakteri, biji buah kepel juga dapat membunuh bakteri secara langsung. Hal ini disebabkan karena biji buah kepel mengandung senyawa yang dapat merusak membran sel bakteri dan menyebabkan kebocoran isi sel.

Sifat antibakteri biji buah kepel dapat bermanfaat untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih, infeksi kulit, dan infeksi saluran pernapasan.

Antidiare

Biji buah kepel memiliki sifat antidiare, yang berarti dapat membantu menghentikan atau mencegah diare.

Diare adalah kondisi dimana tinja menjadi encer dan frekuensi buang air besar meningkat. Diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi bakteri, virus, atau parasit, serta keracunan makanan.

Sifat antidiare biji buah kepel berasal dari kandungan tanin di dalamnya. Tanin memiliki kemampuan untuk mengikat air dalam tinja, sehingga tinja menjadi lebih padat dan frekuensi buang air besar berkurang.

Selain itu, biji buah kepel juga memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi. Sifat-sifat ini dapat membantu mengatasi penyebab diare, seperti infeksi bakteri dan peradangan pada saluran pencernaan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian ilmiah telah mengkonfirmasi berbagai manfaat kesehatan dari biji buah kepel. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada menemukan bahwa biji buah kepel memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak biji buah kepel mampu menangkal radikal bebas dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.

Studi lain yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor menemukan bahwa biji buah kepel memiliki sifat antibakteri. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak biji buah kepel efektif menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus, yang merupakan bakteri penyebab berbagai infeksi.

Selain itu, sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Airlangga menemukan bahwa biji buah kepel memiliki efek antiinflamasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak biji buah kepel mampu mengurangi peradangan pada tikus yang diinduksi dengan carrageenan.

Studi-studi ini memberikan bukti kuat mengenai manfaat kesehatan dari biji buah kepel. Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengkonfirmasi manfaat ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif untuk penggunaan manusia.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru